About gubukjudi

Sephiroth mengangguk kemudian menghela nafas. "Cloud, lain kali kau jangan mengulanginya lagi. Jika aku tadi tidak ada kau mungkin..." Sephiroth tidak mampu melanjutkan melihat mata Cloud yang mulai berair.

“Um…” Cloud tidak yakin bagaimana memulainya. Baginya, keadaan ini buruk karena dengan jelas raksasa di hadapannya ini /sama sekali/ tidak mengenalnya. Bertemu dengannya saja tidak. “Aku hanya ingin bertanya, ada apa ini?”

(Believed spending budget invested for getting key terms in Google AdWords for ads that appear in paid search results - month to month estimation)

"Berdirilah, wahai ksatria." Suara naga itu tidak seperti yang diperkirakan sang tahanan--suara nya terdengar sangat lembut seperti musik. Tahanan itu terbelalak kaget dalam pikirannya walau tidak menunjukkannya di depan naga. "Aku sudah menunggumu."

Sephiroth tidak mempedulikan pandangan Angeal, tersenyum sinis. “Kau temanku yang bodoh, bukankah kau seharusnya tahu apa yang kaum kita pernah ramalkan dulu…?”

Mengambil kesempatan yang bagus ini, Cloud segera melepas pegangannya agar dapat melaju ke langkah selanjutnya. Bersamaan dengan itu, nafas Cloud semakin berpacu terbata-bata dan menjadi semakin tidak beraturan layaknya mobil yang mogok. Ia menyadari bahwa ia sekarang berada dalam kondisi yang tidak memungkinkan untuk menang.

Mengayunkan tangannya, menepis rambut yang lunglai jatuh ke dekat matanya, Ultimecia beranjak pergi dari cahaya bulan yang menerangi ruangan yang masuk lewat jendela begitu mendapat sebuah kemungkinan yang mungkin telah terjadi barusan.

“Tutup mulutmu. Apa kau mau kehilangan nyawamu...? Aku bisa mengambilnya sekarang juga.” Sephiroth mendesis dan mendekatkan wajahnya untuk menambah efek intimidasi. Orang di depannya sepertinya mulai menyadari siapa Sephiroth dan statusnya disini.

Angeal menatap horor benda emas kecil di tangan Sephiroth. “Kau berencana untuk memberontak terhadap Kaisar? Apa yang kau akan read more rencanakan dengan kunci itu?

Tepat ketika Rufus menggunakan nama Sephiroth karena alasan keterlambatannya hari ini, emosi Cloud terasa membuncah. Berani sekali dia seenaknya menggunakan hal pribadi orang untuk mengancam orang tersebut.

Tseng memang ditugaskan oleh Rufus untuk membawa Initially Tsurugi. Pria pirang itu memilih pilihan bijak untuk berpisah, agar tidak perlu membawa semua anggota Turks hanya untuk mengantar sebuah benda saja.

Oh jelas sekali, tidak mungkin realita berkata hal-hal imajinatif seperti ini… Petualangannya membasmi setan mungkin saja sudah kadaluarsa sekarang… Ia sendiri bahkan sudah tidak bisa lagi merasakan apapun ketika ia dengan penasaran mengetes apakah ia bermimpi, yaitu dengan memukul tangannya sendiri.

Kakek itu sepertinya mengkontemplasi keputusan apa yang ingin ia sampaikan mengenai pekerjaan mulia yang sedang dilakukannya. Yang baginya termasuk perbuatan mulia lebih tepatnya. “Bisa dibilang begitu, tapi aku termasuk kelas teri jika dibandingkan dengan mereka yang ada di kota.

“Kau gila jika kau memintaku menyembuhkan manusia dari racun Hydra,” Gast melipat tangannya di depan dadanya. “Iblis Murni sekalipun tidak ada yang pernah selamat dari racun itu. Lagipula bagaimana bisa kau bertemu Hydra di perjalananmu? Apa jangan-jangan kau…”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *